AMBON-NEWS.COM — Pengurus Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Provinsi Maluku periode 2023-2027 resmi dilantik. Mereka diharapkan dapat mengembangkan organisasi tersebut ke depan lebih baik.
Mewakili Penjabat Gubernur Maluku, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Djalaludin Salampessy menegaskan, pentingnya perjuangan dan peran aktif organisasi perempuan Nasyiatul Aisyiyah, dalam mendukung pembangunan daerah dan negara.
Pengurus yang baru dilantik harus dapat menghasilkan program yang tidak hanya berkualitas dan religius, tetapi juga dapat menjawab berbagai tantangan yang semakin kompleks, terutama dalam konteks pembangunan sosial dan kesejahteraan masyarakat.
Muhammadiyah Maluku sebutnya, telah berkontribusi besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, terutama dalam pendidikan dan lainnya.
Olehnya itu, pelantikan yang dilakukan, merupakan momen penting dengan memperkuat komitmen bersama dalam membangun Maluku dari kota hingga ke pulau terluar.
“Kita perlu pembentukan karakter yang kuat dengan memegang teguh nilai-nilai agama dan persatuan untuk mewujudkan Maluku yang lebih baik. Pengurus Nasyiatul Aisyiyah harus berperan aktif dalam pembangunan sosial, terutama dengan mendukung kaum perempuan, anak-anak, dan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas,” ajak Salampessy.
Perempuan katanya, harus menjadi motor penggerak dalam pembangunan, dimana mereka harus mandiri, tangguh, dan cerdas agar dapat mendidik anak-anak sebagai generasi bangsa.
“Pentingnya kerjasama antara pemerintah, organisasi sosial, maupun organisasi perempuan untuk memajukan daerah, serta memperjuangkan hak-hak sosial yang lebih adil bagi seluruh lapisan masyarakat Maluku,” tutup Salampessy.
Pelantikan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) pimpinan pusat Nasyiatul Aisyiyah, nomor 08/SK/V/2024 yang ditandatangani Ketua umum, Ariati Dina Puspitasari.
Pengambilan sumpah janji oleh ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Maluku Muh. Thaib Hunsow, yang dilanjutkan dengan rapat kerja dan seminar sehari mengusung tema “Kajian dan Advokasi Hak Masyarakat adat di Maluku menghadirkan senator asal Maluku Bisri As Sidiq Latuconsina sebagai pemateri berlangsung di Aula SMK Muhammadiyah Wara Ambon, Kamis (09/01/24).
Thaib Hunsow pada kesempatan itu mengatakan, pentingnya organisasi Nasyiatul Aisyiyah
untuk lebih mengakomodir kepentingan seluruh masyarakat, terutama kaum perempuan di Provinsi Maluku.
Nasyiatul Aisyiyah atau NA, harus berkontribusi bagi kemajuan masyarakat tanpa melihat pada kalangan tertentu, tetapi untuk semua pihak.
Sebab kata dia, keberhasilan suatu organisasi perempuan juga bergantung pada kolaborasi yang erat antara organisasi perempuan lainnya di Maluku.
“Kolaborasi penting agar perempuan di Maluku tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan pemberdayaan yang mengarah pada kemajuan positif,” kata Honsuw.
Sementara itu, Ketua
Nasyiatul Aisyiyah Provinsi Maluku Hadida Mony mengungkapkan, pelantikan yang dilakukan merupakan hari bersejarah bagi PWNA karena telah memiliki kepengurusan definitif sebagaimana yang diharapkan.
Dirinya minta agar semua pengurus, harus memiliki rasa patriotisme yang tinggi, serta relevan, terutama dalam mendukung program strategis pemerintah pusat maupun daerah.
Perjalanan organisasi Nasyiatul Aisyiyah Maluku ke depan katanya, diperhadapkan dengan tantangan zaman yang semakin kompleks dan perlu sinergitas agar bisa melewati tantangan itu.
Nasyiatul Aisyiyah
harus memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa dan pembangunan daerah hari ini maupun dimasa akan datang.
Salah satunya dengan peningkatan kualitas hidup perempuan Muhammadiyah, serta peningkatan kesadaran agama, serta pemberdayaan ekonomi, pencegahan stunting, dan program ketahanan keluarga, program kesehatan melalui kerja sama dengan pemerintah.
“Tantangan yang begitu kompleks sehingga saya kira sangat penting jadikan rapat kerja ini, untuk merancang program yang relevan, namun tetap berpijak pada nilai-nilai Islam dan prinsip perjuangan Muhammadiyah. Pengurus yang baru dilantik harus selalu siap bersama, memperjuangkan hak-hak perempuan di Maluku,” ingat Mony.
(An)