Demo Pemuda Adat Buru Minta Tutup Tambang Ileggal Gunung Botak, Dukung Percepat Beroperasinya Sepuluh Koperasi

Redaksi - Daerah  

AmbonNews.com — Forum Pemuda Adat Pulau Buru (FPAPB) bakal melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur dan Kejaksaan Tinggi Maluku, Sabtu Jum’at (16/05/25).

Mereka desak agar tambang emas Ileggal di gunung botak segera ditutup dan percepat 10 koperasi yang sudah mendapatkan ijin pertambangan Rakyat (IPR) untuk beroperasi.

Alasan penutupan tambang Emas Gunung Botak Ileggal lantaran selama ini hampir setiap tahun terjadi korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor.

“Peristiwa kematian para penambang di gunung botak harus menjadi perhatian pemerintah maupun aparat penegak hukum untuk diusut,” teriak Risman Soulisa
Koordinator Lapangan (Korlap)

Pendemo minta Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Pangdam dan Kapolda Maluku untuk menertibkan aktivitas penambangan Ileggal gunung botak, agar dikelola secara leggal oleh koperasi yang memiliki izin Pertambangan Rakyat (IPR) sesuai ketentuan.

Mereka juga minta pertanggungjawaban alhil waris gunung botak terkait korban jiwa dari tahun 2012 sampai 2025.

“Pelaku pembeli emas yang tidak memiliki izin resmi harus ditangkap untuk diproses sesuai ketentuan berlaku,” tegas mereka.

Dinas lingkungan hidup Provinsi Maluku juga didesak segera melakukan sosialisasi yang berkaitan 10 koperasi gabungan yang sudah memenuhi persyaratan secara administratif agar secepatnya beroperasi.

“Kami nyatakan mendukung penuh keberadaan 10 koperasi yang telah memiliki izin resmi untuk mengelola tambang Gunung Botak,” pinta Soulisa.

Pendemo juga desak aparat penegak hukum segera periksa Ibrahim Wael, yang diduga selalu mengambil upeti (uang bayaran) dari pemilik dompeng berkisar puluhan bahkan ratusan juta pertahun agar haruu bertanggungjawab atas kematian para penambang selama ini.

“Dia (Ibrahim Wael) harus bertanggungjawab atas meninggalnya para penambang, karena yang bersangkutan telah mendukung adanya aktivitas pertambangan ileggal selama ini tetap jalan. Diduga dia mendapatkan setoran dana dari para pemilik dompeng,” teriak Pendemo.

Baca juga :  Speed Boat "Dua Nona" Tenggelam di Perairan Manipa, 8 Meninggal, 20 Selamat. Begini Kronologisnya.

Aksi damai ini juga mendapat pengawalan aparat Kepolisian Polresta Ambon dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP). (An)