AmbonNews.com — Setelah pemuda adat Buru melaksanakan aksi demonstrasi dikantor Gubernur dan Kejaksaan Tinggi Maluku sebagai bentuk dukungan terhadap kehadiran 10 koperasi mengelola tambang emas di gunung botak.
Kali ini dukungan juga datang dari Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Gerakan Mahasiswa, Pemuda Republik Indonesia (PC-IMM-GMPI) Kabupaten Buru yang akan melakukan aksi damai di Namlea, Senin (19/05/25) hari ini.
Aksi yang dikoordinir oleh Ketua Cabang IMM Buru Mohtar M. Bima
dan Ketua Cabang GMPRI Rifandi Makatita, mereka mendukung penuh 10 koperasi siap mengelola tambang emas gunung botak sesuai Izin Pertambangan Rakyat (IPR) yang dikeluarkan Pemerintah.
Mereka juga mendukung kinerja institusi Polres Buru dalam menegakkan supermasif hukum di tambang gunung botak.
“Aksi dilakukan pada beberapa titik diantaranya, Simpang 5, DPRD, Kantor Bupati Buru dan Polres,” demikian bunyi surat izin aksi diterima awak media, Senin (19/05/25) pagi.
Pendemo, desak kepolisian segera mengungkap aktor-aktor yang terus berupaya menghalangi program pemerintah terhadap kehadiran 10 koperasi di tambang emas gunung botak.
“Pihak yang menolak kehadiran koperasi harus segera diproses hukum. Karena oknum tersebut lebih menginginkan tambang tetap beroperasi secara ilegal dan tak tertanggungjawab demi meraup keuntungan sendiri,”kata Mohtar.
Pemerintah Kabupaten Buru diminta mendukung pihak koperasi yang sudah mengantongi Izin Pertambangan Rakyat (IPR).
Begitu pun, DPRD Kabupaten Buru didesak untuk bersinergi dengan pihak kepolisian dan TNI menghentikan adanya aktivitas Ileggal di areal tambang gunung botak.
Mereka menilai selama gunung beroperasi tidak ada pemasukan yang dijadikan sebagai pendapatan Asli daerah (PAD). Bahkan lebih banyak kasus kriminal pembunuhan maupun pemerkosaan terjadi dilokasi tambang.
“Untuk itu, kami mendukung Pemerintah Provinsi Maluku agar secepatnya koperasi kelola tambang emas gunung botak sesuai dengan IPR dapat beroperasi,”sahut Ketua Cabang IMM Buru Mohtar. (An)