AMBON-NEWS.COM — Jelang Lebaran Idhul Fitri tahun 2025, Kementerian Perhubungan RI bekerja sama dengan PT. PELNI melaksanakan program mudik dampir semua daerah di Maluku. Kecuali daerah seperti Kecamatan Kepualaun Manipa.
Menyikapi itu salah satu tokoh Pemuda Manipa Hasan Pelu, menilai kebijakan program mudik gratis yang dilaksanakan oleh Pemerintah sangat tidak merata.
Dikatakan daerah di Maluku yang mendapat jatah mudik gratis, seperti Tulehu- Masohi, Tulehu-Banda, Ambon SBT , Ambon-Namlea, Ambon-Ambalau Namrole, Ambon Banda, Tual Dobo dan beberapa daerah lainya.
Sedangkan di Kabupaten Seram Bagian Barat mudik gratis hanya berlakukan untuk penumpang Fery Hunimua Waipirit. Daerah pulau seperti Manipa tidak mendapatkan jatah mudik gratis.
“Kebijakan kementrian RI melalui PT PELNI ini sangat tidak adil dan menimbulkan kesenjangan dalam layanan transportasi publik di Maluku. Kami minta Kemenhub dan PELNI agar bisa menambah program mudik gratis untuk rute Ambon-Manipa,” kata Hasan.
Akses transportasi laut masih menjadi kebutuhan perioritas bagi masyarakat Maluku, khususnya masyarakat di pulau-Pulau. Apalagi jelang Lebaran banyak masyarakat yang pulang ke kampung halaman.
Kebijakan kementrian perhubungan RI dan PT PELNI dianggap terkesan pilih kasih, karena program mudik gratis tidak diberlakukan secara kolektif untuk semua daerah di Maluku.
“Kami merasa kecewa seperti dianaktirikan. Selaku anak Manipa kami minta program ini bisa segera dievaluasi agar masyarakat Manipa yang berada di Kota Ambon, juga bisa merasakan manfaat mudik gratis seperti daerah lain. Kan ada kapal yang beroperasi Ambon-Manipa seperti Kmp. Tanjung Sole, kenapa tidak di manfaatkan untuk mudik gratis,”kesal Pellu. (An)
